Rabu, 26 Agustus 2020

Seblak - Bermula dari cemilan rumahan, kini menjadi salah satu menu cemilan di Cafe

Dulu, kalau mau bikin seblak mesti ngajak temen-temen buat patungan bahan-bahannya. Biasanya sih bisa bawa yang ada di rumah masing-masing. Bahan-bahannya juga masih sederhana banget belum yang macem-macem toppingnya.

Nih bahan-bahannya pada masa itu:
1. 1/4 kerupuk sumber sari
2. 5 biji cabe rawit
3. 2 siung bawang putih
4. 1 potongan kecil kencur
5. Garem dan gula putih secukupnya, ya kurang lebih masing-masing 1 sdm
6. Tambahannya bisa telur atau mie kriting

Cara masaknya sih ga jauh beda sama sekarang, yuk cobain bareng-bareng:
1. Ulek bawang putih, cabe rawit dan kencur sampai halus
2. Nyalain kompor dan siapin wajan dengan sedikit minyak goreng terus tumis bumbu yang udah diulek tadi sampe harum
3. Masukkin telur ke wajan dan aduk sampai telur dan bahan sebelumnya tercampur rata
4. Tambahin tiga gelas air ke dalem wajan, tunggu sampe mendidih
5. Setelah air mendidih, masukkin mie kriting dan tunggu sampe mie setengah mateng, terus masukkin kerupuk sumber sari 
6. Taburin garem dan gula putih secukupnya (mulai dengan sedikit demi sedikit, biar gak keasinan atau kemanisan), aduk semua bahan sampe tercampur merata
7. Jangan lupa diicip dulu rasa olahan seblaknya, kalau rasanya belum pas, jangan ragu untuk tambah garem atau gula, atau tambah air kalau terlalu asin
8. Ciri-ciri seblak yang udah siap dinikmati adalah kerupuknya udah mulai kenyal dan mie kritingnya udah lebih lembek
9. Matiin kompor, pindahin olahan seblak dari wajan ke mangkok atau tempat makan lainnya. Jika suka seblak dengan kuah, masukkin juga kuah seblak ke dalem mangkok. Jika suka seblak kering, tinggalkan saja kuahnya di wajan (lebih baik meninggalkan daripada memberi harapan palsu).
10. Selamat menikmati

Waktu aku SD, bisa tiap minggu aku masak seblak sama temen-temen aku. Aku ngerasa ketagihan dengan paduan rasa gurih pedesnya, tekstur kerupuknya, dan kebersamaannya sama temen-temen. Awalnya aku ngerasa aneh, ini makanan apaan sih? kerupuk kok direbus! Tapi setelah dicobain, ternyata rasanya enak. Akhirnya aku mulai coba bikin sendiri di rumah. Percobaan pertama, gagal. Percobaan ke dua, yaa... lumayan lah. Percobaan ke tiga dan seterusnya, semakin baik dan semakin memuaskan (diriku sendiri).

Sekarang, kalau mau seblak mah gampang. Tinggal buka aplikasi, terus pesen secara online, tunggu bentar, nyampe deh tuh seblak ke rumah (tapi jangan lupa bayar dulu ya, kasian tuh mamang ojol nungguin depan pintu). Gak usah ribet ngulek, tangan bau bawang, bersin-bersin gegara bau tumisan cabe yang nyengat banget ke idung. Seblak saat ini juga udah macem-macem isiannya, bahkan kadang udah gada kerupuknya sama sekali. Ada seblak pasta, seblak cilok, seblak tulang, seblak mitul (mi dan tulang), seblak batagor, seblak ceker, dan seblak-seblak lain yang sekarang udah menjamur di warung-warung jajanan sampai ke cafe. Bahkan ada kios atau kedai-kedai khusus yang jualan aneka macem seblak.

Nah yang ada di foto ini namanya seblak CLBK. CL untuk cilok, B untuk batagor, K untuk kerupuk. Seblak ini aku beli dari tetangga aku, dia seorang ibu rumah tangga yang sedang menikmati bisnis kecil-kecilannya sebagai pedagang seblak dan minuman ringan. Ini seblaknya enak loh, yang bikin enak tuh ada aroma daun jeruk dan sambelnya yang selalu seger, jadi sambelnya gak apek baunya. Kadang aku makan seblak ini pake nasi juga, jadi kayak lauk makan gitu. Biasanya aku jajan seblak kalau lagi pusing, pusing dengan janji-janji manismu yang membuatku ingin makan yang pedes-pedes. Perezzz,,, Gak tau sugesti atau emang ada fakta ilmiahnya, kok kalau lagi pusing terus makan pedes tuh, pusingnya bisa ilang kemudian muncul rasa yang lain. Rasa mules... (garing Nev!)

Ngomong-ngomong, makasii ya, buat kalian yang udah baca. 😘 

Senin, 24 Agustus 2020

It's Okay to be Not Perfect


Aku biasanya adalah seorang yang cuek dan rame banget. Sebodo amat lah kalau orang-orang memandang remeh aku hanya dari fisik, toh temen, sahabat dan keluarga aku selalu menganggap aku istimewa tanpa ada kriteria.

--
Tapi... aku hanya manusia biasa yang bisa ngambek juga. Pernah satu hari aku ngerasa partner kerjaku waktu di hotel seperti pilih kasih buat bantuin partner perempuannya. Si cantik nan langsing, putih dan manja dibantu dengan rela hati, sedangkan aku yang semok boro2 dibantuin, dilirik aja kagak. Hari itu suasana hati aku rusak, aku marah, kesel tapi gak sedih, ngapain nyedihin orang begitu, buang2 energi.
--
Sejujurnya yang jadi ke-"insecure"anku adalah prestasi. Aku yang ditakdirkan menjadi anak tertua, seperti menopang beban berat untuk mengangkat nama baik orang tua dan menjadi panutan adik2ku. Aku yang diharapkan bisa menjadi andalan orang tua pada saat itu, ternyata mengecewakan mereka dengan tidak memenuhi ekspektasi yang mereka buat. Sebaliknya, adik2ku tumbuh menjadi anak2 dengan prestasi yang baik, hampir semua piala yang ada di rumah itu mereka yang dapat. Mereka bisa masuk sekolah dan Universitas favorit. Aku mah apa atuh, bisa lulus kuliah juga udah Alhamdulillah. Aku menganggap diriku sendiri adalah hasil yang gagal cetak. WAKTU ITU.
--
Sekarang aku udah sembuh. Aku bisa menghargai dan menerima diriku sendiri, aku bisa sayang dan bangga sama diriku sendiri. Aku bukan hasil cetak yang gagal.
--
Bunga teratai itu cantik, tapi kalian perlu tau, kalau dia mau kecantikannya terpancar, dia harus ada di dalam air yang keruh pekat, dan dia hanya bisa menunjukkan kecantikkannya beberapa jam saja dalam sehari.

Gak ada yang sempurna dan abadi di dunia ini, semua punya porsi kekurangan dan kelebihannya sendiri.
--
Ayo, mulai cintai dan sayangi dirimu sendiri. Buat dirimu berharga dengan potensi yang ada. Big hug buat kalian yang masih berproses untuk menerima diri sendiri.

Filosofi Teh Oolong


-satu untuk semua-

Hidup adalah tentang pilih, dipilih, memilih, bukan pilihan.
Hidup adalah tentang berjuang, menang, bertahan, bukan main aman.
Hidup adalah tentang kerja sama bukan sama-sama kerja.
Hidup adalah tentang pasangan kiri dengan kanan.
Hidup adalah tentang memberi dan memberi, bukan menerima lalu pergi.
Hidup adalah tentang bagaimana untuk solusi, bukan kenapa untuk menyalahkan.
Hidup adalah tentang berfikir apa yang bisa dilakukan, bukan menghitung apa yang sudah diberikan.
Hidup adalah tentang mempertahankan kebaikan masa lalu, untuk tetap terus menjalani hari ini dan menjadi lebih baik esok hari.
Hidup adalah tentang banyak bicara kepada diri sendiri dalam bentuk introspkesi.
Hidup adalah tentang saling menghidupkan.
-Nevri-

Note : Hidup kadang pahit, kayak oolong tea. Tapi pahitnya oolong tea bisa membunuh lemak jahat didalam darah dan tubuh kita. Sama halnya dengan pahitnya hidup yang bisa membunuh rasa malas, dan rasa sedih kita, supaya sisa semangat kita bisa kembali berkobarrr.....